Mengapa Benci Pada Jerawat Wajah Anda? Awas, Tangan Memperparah

Apakah anda mengalami bahwa anda ingin hamil namun di sisi lain seperti tidak menginginkannya? Sepertinya jarang wanita yang mengakui hal itu. Kebanyakan wanita memang ingin hamil. Itu hal yang biasa sebagai fitrah wanita. Namun tanpa di sadari, sebagian besar wanita dari wanita yang ingin hamil tidak meunjukkan kalau dirinya tidak menginginkan seperti itu. Kenapa bisa seperti ini?

Kalau belum paham, silahkan sejenak memperhatikan ucapan si bayi, “Aku diharapin ketika aku masih dalam kandungan, tetapi setelah lahir, aku malah ditinggalin kalian.” Paham tidak maksud kalimat dari sang bayi? Artinya adalah, kehamilan, mengandung adalah hal yang ditunggu-tunggu tetapi bukan untuk mengurus si bayi ketika sudah melahirkan. Hal ini biasanya karena faktor karir kerja yang membuat si ibu tidak mengurus anaknya. Bahkan sampai kebutuhan fital seperti air susu saja harus dikirim lewat jasa kurir. Padahal, aktifitas menyusui bukan sekedar kebutuhan nutrisi asi saja tetapi akan membentuk ikatan batin antara si ibu dan si anak. Aktifitas menyusui ada efek saling menyentuh sehingga berpotensi saling kasih-sayang.

Tetapi itulah realita era modern. Semakin modern kehidupan pasutri maka seperti meninggalkan kemanusiaannya. Kalau diresapi baik-baik, kok tega ya, anak masih kecil sudah ditinggal pergi seharian dan menyerahkan sepenuhnya pada asisten atau orang tuanya? Namun hati si wanita yang sudah memiliki anak tidak setega itu. Mereka pun bingung antara memilih bekerja dan mengurus anak. Mereka akhirnya memilih keduanya walaupun mengorbankan anak mengingat bekerja jauh dari anak. Anak diurus orang tua atau orang lain yang artinya si wanita seperti tidak ada rasa ingin hamil di awal pernikahannya. Itu konsekuensi logis. Namun si ibu tetap ada kesedihan bila jauh dari si buah hati.

Konsekuensi orang memiliki anak adalah mengurusnya, seharusnya. Dalam hal ini yang paling umum mengurus anak adalah sang ibu. Walaupun ditemani orang lain dalam mengurusi anak, tetap sang ibu harus selalu mendampingi. Bisa saja anda yang cuma bertugas menyusui, memberikan makan dan hal yang ringan lainnya, asisten bisa dalam hal mengemban dan segala yang beratnya. Ini sebuah keharusan lagi bukan masalah hak bila sudah menyangkut dalam mengurus anak. Jangan menginginkan kehadiran anak saja, mengurus ketika masih dalam kandungan. Tetapi ketika sudah lahir, anak ditinggalkan. Memang tidak ada ibu yang memiliki perasaan tega tetapi itu hanya karena sebuah 2 pilihan yang sulit untuk dipilih salah satunya.

Lalu bagaimana seharusnya sikap si ibu bila tidak ingin diklaim sebagai orang yang, “Ingin Hamil Tetapi Tidak Seperti Ingin Hamil”?

1. Tetap Memberikan ASI

Bagaimanapun caranya, si ibu harus tetap memberikan ASI tanpa susu formula. Memang ada bayi yang sejak lahir sudah tidak meminum susu ASI karena kondisi mulut yang sejak awal tidak mengenal bentuk hisapan payudara si ibu. Bayi seperti ini mau tidak mau harus dikasih susu formula. Tetapi bagi bayi yang mau diberi ASI, penting sekali untuk tetap diberikan ASI walaupun si ibu bekerja jauh. Tidak perlu banyak alasan karena ini hal penting. Memang sulit untuk melakukan pengiriman ASI. Tetapi di beberapa kota besar, sudah ada petugas ASI yang memang disediakan oleh pihak jasa kurir ASI. Petugas ASI ini mengandar susu ASI steril untuk kebutuhan si bayi.

Jadi, memberi ASI itu sangat penting. Bila sampai si ibu menelantarkan persoalan ASI dan mengganti formula, maka seperti menelantarkan si anak dan tidak mengharapkan si anak lahir.

2. Temani Saat Si Bayi Tidur

Jangan biarkan si anak tidur sendirian. Di saat tidur, anda bisa menemani si bayi sambil berbicara sama si bayi, menyanyi lagi religius dan sebagainya. Walaupun si bayi sedang tidur, tetap saja indera ke enam bisa merasakan apa yang dilakukan si ibu. Untuk itu, bila indera ke enam lebih mengenal suara ibu, kasih-sayang ibu, anda bisa menemani bayi tidur. Jangan biarkan si bayi tidur sendirian. Ini peringatan keras untuk wanita karir yang tidak sempat mengurus anaknya. Apakah akan dilarang suami? Justru suaminya salah bila sampai tidak menemani si anak. Kecuali si suami mau memenuhi hasrat seksual, anda sementara menemani suami dahulu.

0 Response to "Mengapa Benci Pada Jerawat Wajah Anda? Awas, Tangan Memperparah"

Post a Comment

gambar